Seriuan Satri Assaidiyah Kudus Gelar Makan Siang Hingga Minum Susu Bersama, Ini Tujuannya

KUDUS – Ribuan santri pondok pesantren Assaidiyah Desa Kirig, Kecamatan Mejobo menggelar doa dan minum susu bersama.

Minum susu dinilai mampu menjadi progam yang mencerdaskan anak bangsa.

Acara makan siang serta minum susu itu digelar di kompleks makam Mbah Hamzah Krapyak pada Rabu (29/11) kemarin.

Sebelumnya, 1.500an santri yang hadir juga menggelar doa bersama dan istigosah.

KH Abdul Halim Anwar, pengasuh sekaligus ketua yayasan Assaidiyah mengatakan, sejak berdiri dua puluh tahun lalu, pondok pesantrennya selalu rutin menggelar acara tersebut.

Baginya ponpes berikut lembaga pendidikan dibawahnya mampu berkembang dengan baik lewat istigosah.

“Kegiatan ini kami gelar rutin setiap selapan sekali pada Jumat legi. Namun diajukan karena ada tes semester,” terangnya.

Makan dan minum susu bersama dikatakannya menjadi dapat menjadikan tubuh dan jiwa anak menjadi kuat, serta akal yang sehat.

Dengan badan dan jiwa yang kuat tentu dapat menjadi bekal berkompetisi di masa depan.

“Dulu sejak kali pertama didirikan, setiap pagi selalu minum susu. Kami berharap anak-anak nantinya memiliki jiwa yang putih serta tubuh yang sehat,” ujarnya.

Progam itu dinilai selaras dengan progam calon presiden nomor dua yakni Prabowo – Gibran.

Saat disinggung terkait hal tersebut dia mengatakan pada dasarnya progam makan siang dan minum susu merupakan hal baik.

“Jadi siapa saja boleh meniru progam itu. Bisa dibawa oleh siapa saja,” tambahnya.

Dia bersyukur jika ponpes Assaidiyah sekarang telah menjadi jujukan baik pendidikan umum maupun pendidikan religi. Sekalipun ponpes itu berada di daerah pinggiran.

“Kalau saja progam ini bisa rutin digelar setidaknya empat kali dalam seminggu tentu anak-anak nantinya bebas dari stunting. Harapan kami progam ini bisa ditiru semua orang,” katanya lagi.

Sementara itu Moh Wahibul Minan, ketua Bawaslu Kudus memastikan jika kegiatan itu tidak melanggar.

Dia memang hadir untuk mengamati lantaran sempat dikabarkan berada di lingkungan pendidikan.

“Namun apa yang disampaikan tadi tidak disampaikan unsur ajakan. Hanya manakib dan doa bersama,” tandasnya.

Leave a Reply