Kudus – Sejumlah pesantren di Kabupaten Kudus merespon ide dan gagasan program dana abadi pesantren yang dilontarkan Bakal Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat berpidato sebelum mendaftar ke KPU bersama Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto.
Ide tersebut dinilai sangat positif dan sangat membantu dunia pesantren di Indonesia jika kelak bisa terealisasikan.
Salah satu respon tersebut sebagaimana disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Qoshimiyah, Jekulo, KH Khusnul Khotam Qoshim. Pria yang akrab disapa Gus Khusnul tersebut mengatakan jika program tersebut dilaksanakan, bisa menjadi bentuk perhatian pemerintah kepada dunia pesantren.
“Kami tentu mengapresiasi dan berharap program tersebut bisa dilaksanakan,”kata Gus Khusnul, Kamis (26/10/2023).
Lebih lanjut, Khusnul yang juga merupakan Ketua Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU) Kabupaten Kudus tersebut memberikan perhatian tersendiri dengan munculnya program dana abadi pesantren tersebut sebagai program unggulan salah satu cawapres.
Menurutnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai salah satu Cawapres yang memiliki usia paling muda, ternyata memiliki ide yang brilian dan sangat bermanfaat pada dunia pesantren.
“Mas Gibran ternyata cukup jeli untuk memberikan sebuah solusi bagi peningkatan mutu dan kualitas pesantren melalui program yang dijanjikannya. Dan ini saya kira ini sangat penting karena program tersebut akan menjadi bagian visi misinya dalam Pilpres mendatang,”tandasnya.
Khusnul menegaskan, jika program tersebut bisa menjadi prioritas utama dalam visi misi Capres-Cawapres, tentu akan memiliki dampak positif bagi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Kami melihat jika program ini benar-benar diperjuangkan, tentu akan menjadi daya tarik dukungan kalangan pesantren kepada pasangan Prabowo-Gibran,”tandasnya.
Kudus sendiri selama ini dikenal juga sebagai kota Santri. Berdasarkan data dari Kemenag, jumlah pesantren yang ada di Kabupaten Kudus saat ini ada sekitar 152 pondok pesantren. Dari jumlah pondok pesantren tersebut, memiliki santri sekitar 23.546 orang.